Mochamad Ryzal . Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 10 Juli 2017

Artikel Hasil Pengamatan Forum Group Discussion Facebook sebagai Difusi Inovasi pada Mata kuliah Difusi Inovasi Pendidikan

Artikel Hasil Pengamatan Forum Group Discussion Facebook sebagai Difusi Inovasi pada Mata kuliah Difusi Inovasi Pendidikan
A.   Pendahuluan
1.    Latar Belakang
Saat ini semua orang sudah mudah untuk mendapatkan informasi yang terpercaya hanya melalui smartphone saja dan juga dapat berinteraksi melalui social media yang memudah kan seseorang untuk berinteraksi tanpa harus melakukan tatap muka langsung kepada lawan bicaranya, namun dengan adanya social media yang dapat memudahkan seseorang untuk berinteraksi dan juga dapat berdiksusi lebih dari 2 orang atau dengan grup diskusi tanpa harus melakukan pertemuan langsung di dalam suatu ruangan, jadi media sosial dapat membantu untuk memudahkan seseorang dalam mencari informasi dan membantu seseorang untuk berdiskusi tanpa melakukan sebuah pertemuan.
           
            Namun media sosial yang sekarang ini sudah banyak di gunakan oleh sebagian orang untuk mekakuakn tindak kejahatan, melakukan peniuan, menyebarkan berita hoax/pembohongan untuk kepentingan pribadinya di bandingkan untuk digunakan sebagai media untuk di melakukan diskusi atau mencari pengetahuan positif yang ada di media sosial.

            Penggunaan sumber belajaran media sosial adalah salah satu untuk menunjang keberhasilan sebuah tujuan pembelajaran salah satunya adalah dengan menggunakan grup facebook semua orang dapat berdiskusi dan bertukan pikiran seputar pengetahuan yang di gelutinya, seperti yang di lakukan nya saat ini di UNJ yaitu Program Studi Teknologi Pendidikan yang memanfaatkan grup face book untuk berdiskusi mengenai Divusi Inovasi Pendidikan yang menggunakan media sosial facebook untuk berdiskusi antara dosen dan peserta didiknya.

2.     Pertanyaan surfei
-          Apakah Forum Group Discussion DIP ini termasuk inovasi dalam mata kuliah ini? Kalau anda jawab “YES”, atau “NO” atau “YES & NO”, berikan alasan mengacu pada teori Rogers & Reigeluth.
-          Hitung dan tabulasi berapa jumlah anggota yang menjawab dan tidak menjawab.
-          Hitung dan tabulasi dari jumlah anggota yang menjawab, berapa yang memilih “YES”, “NO”, dan “YES & NO”.
-          Kategorisasi / klasifikasi serta hitung frekuensi berdasarkan alasan jawaban.

3.    Tujuan dan Manfaat
a.    Tujuan
-          Untuk mengetahui tingkat keaktifan mahasiswa di dalam Forum Group Discussion Facebook pada Mata Kuliah Difusi Inovasi Pendidikan.
b.    Manfaat
-          agar dosen mengetahui keatifan peserta didiknya di dalam Forum Group Discussion Facebook Divusi inovasi Pendidikan
-          sebagai media untuk berdiskusi antara dosen dan peserta didik
-           
4.    Renponded Survei dan Teknik Survei
Mahasiswa Teknologi Pendidikan Kelas b 2015 semester 106 yang mengikuti mata kuliah Difusi Inovasi Pendidikan dan bergabung dalam Forum Group Discussion Facebook, berjumlah 39  orang.
Teknik survei yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a.    Menentukan jumlah mahasiswa yang berkomentar dan yang tidak berkomentar pada pertanyaan pertama yang diajukan dosen.
b.    Dari jumlah komentar mahasiswa, dikelompokan menurut jawaban “YES”, “NO”, dan “YES & NO”, serta menentukan jumlah mahasiswanya.
c.    Dari masing-masing jawaban yang sama, dikelompokan kembali berdasarkan alasan yang sama, serta menentukan jumlah mahasiswanya.
d.     Menyajikan data hasil survei tersebut dalam bentuk tabel dan grafik.
e.     Memberikan analisis serta kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh.



B.   Hasil survei
Dibawah ini adalah hasil survei dengan menggunakan Chart Creative dengan penggabungan antara survey yang tepat dan akurat.
1.    Data mahasiswa yang menjwab dan yang tiddak menjawab
2.    Data mahasiswa yang menjawab “YES”, “NO” dan “YES&NO” berdasarkan teori rogers
3.    Data ,mahasiswa yang menjawab “YES”, “NO” dan “YES&NO” berdsarkan teori reigluth
4.    Klasifikasi jawaban dan alasan mahasiswa Forum Group Discussion berdasarkan teori Rogers
5.    Klasifikasi jawaban dan alasan mahasiswa Forum Group Discussion berdasarkan teori Reigeluth

*chart creative dengan penggabungan dengan survey yang lainnya.
C.   Pembahasan\
Dari hasil data yang diperoleh, dapat diketahui tingkat keaktifan atau mahasiswa yang aktif menjawab dalam diskusi tersebut sebanyak 51% (20 orang) sedangkan yang tidak aktif atau mahasiswa yang tidak menjawab sebanyak 49% (19 orang). Dari data mahasiswa yang tidak aktif menjawab tersebut dapat terjadi beberapa kemungkinan, yaitu:
-          Terkendala masalah teknis (tidak ada sarana pendukung seperti komputer, laptop atau handphone, tidak ada jaringan internet)
-          Terkendala masalah informasi (mahasiswa tidak mengetahui adanya postingan atau forum diskusi yang terbaru)
-          Kurangnya kesadaran untuk ikut berpartisipasi dalam forum diskusi
Terdapat banyak alasan yang membuat mereka menjawab “YES”, “NO”, atau “YES & NO”. Berdasarkan teori Rogers bahwa inovasi merupakan suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap atau dirasa baru oleh individu. Dari teori ini, sebanyak 20% menjawab “YES” karena bagi mereka merupakan hal yang baru menggunakan Facebook sebagai forum diskusi pada perkuliahan. Sebanyak 20% menjawab “NO”, mereka berpendapat bahwa Facebook bukanlah hal yang baru bagi mereka, karena sebelumnya mereka pernah menggunakan Facebook dalam kegiatan pembelajaran sewaktu SMA. Dan sebanyak 60% menjawab “YES & NO”, karena mereka menganggap semua tergantung dari individu itu sendiri.
Sedangkan berdasarkan teori Reigeluth bahwa inovasi merupakan perubahan menyeluruh dan berkelanjutan. Mahasiswa yang menjawab “YES” sebanyak 10%, berpendapat bahwa forum grup Facebook ini bertujuan untuk memperbarui sistem yang lama dan dapat melibatkan mahasiswa secara aktif. Bagi mahasiswa yang menjawab “NO” sebanyak 10%, berpendapat bahwa forum ini tidak bersifat menyeluruh dan berkelanjutan. Sedangkan mahasiswa yang menjawab “YES & NO” sebanyak 80% berpendapat bahwa forum ini melibatkan mahasiswa secara aktif, akan tetapi sifatnya tidak menyeluruh dan berkelanjutan.



D.   Kesimpulan
Dari hasil pembahasan survei tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa klasifikasi jawaban mahasiswa yang didasarkan pada teori Rogers dan Reigeluth. Didasarkan teori Rogers lebih banyak mahasiswa yang menjawab “YES”, sedangkan didasarkan pada teori Reigeluth lebih banyak yang menjawab “YES & NO”. Lebih dari 60 % mahasiswa telah berperan aktif mengikuti forum grup diskusi ini.
Penggunaan Facebook dalam mata kuliah DIP ini merupakan hal yang sangat membantu dalam meningkatkan keaktifan mahasiswa, akan tetapi dalam penerapannya juga harus memperhatikan teknis-teknis yang dapat menghambat mahasiswa. Selain itu agar forum ini dapat terus berkelanjutan, akan lebih baik jika forum ini digunakan kembali oleh mahasiswa angkatan selanjutnya, sehingga grup yang digunakan tetap sama.
E.   Daftar Pustaka

Rogers, Everett M. (1983). Diffusion of Innovation. Canada: The Free Press, A Division of Macmillan Publishing Co., Inc. New York
Published: By: mchmryzal - 06.39

Kamis, 23 Maret 2017

Manajemen Kepelatihan dan Manajemen Kepelatihan




·         Definisi Manajemen

Menurut Lawrence A.Appley Manajemen adalah seni untuk mencapai tujuan tertentu yang dilakukan oleh orang lain/usaha orang lain. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahawa kata manajemen mempunyai 2(dua) arti yaitu 1). Proses Penggunaan sumber daya alam secara efektif utuk mencapai sasaran, 2). Pejabat pimpinan yang bertangung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. Kata manajemen sering juga disinonimkan dengan kata pengelolaan, dan dalam KBBI pengertian pengelolaan itu jelas tampak mempunyai kemiripan makna dengan kata manaajemen. Intinya dari manajeman ialah 1.) proses, cara, perbuatan, mengelola 2). Proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakan tenaga orang lain. 3). Proses yang membantu merumuskan kebijakan dan tujuan oranisasi proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakasanaan dan pencapaian tujuan.

·         Definisi Manajemen Kepelatihan

Management training is training activity that focuses on improving an individual’s skills as a leader and manager. There may be an emphasis on soft skills, such as communication and empathy, which enable better team work and more progressive relationships with the people they manage. Leadership skills, such as development a progressive style to engage employees, could also be a focus, although this will probably be called leadership training. (www.hrzone.com/hr-glossary/what-is-management-training)

Management training is the knowledge gained from training that improves leadership, supervising and managing. Skills like handling interpersonal relationships, communicating and handling stress are also gained. Companies may provide their own management training, but other courses and workshops are available (www.ehow.com)

·         Definisi Manajemen Pendidikan

Manajemen Pendidikan sebagai suatu Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berupa man, money, materials, method, machines, market, minute dan information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidang pendidikan.





Kesimpulannya adalah Manajemen itu mempunyai 4 fungsi yaitu Planning, Organization, Actuating dan Controling. Yang tadi adalah elemen-elemen dasar yang menjadi acuan untuk dalam melaksanakan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien, kemudian manajemen inilah yang dapat membatu semua aktifittas dalam membantu mencapai tujuan dengan menggunakan 4 fungsi tadi, lalu manajemen ini lah yang dapat menjadi patokan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang akan kita bahas, yaitu manajemen kepelatihan dan manajemen pendidikan, dari kedua ini sangat berbeda ruang lingkupnya masing masing, mulai dari Manajemen Kepelatihan yaitu fungsi dari manajemen kepelatihan semua kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja peserta didik pada pekerjaan yang sedang atau yang akan di hadapi Jadi  manajemen kepelatihan membuat suatu kepelatihan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan, namun dengan proporsi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diberikan itu tidak sama, karena tujuan spesifikasinya yang berbeda. Kemudian Manajemen Pendidikan berjalan di ranah kependidikan atau memanusiakan manusia ke yang lebih baik dengan proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berupa, orang, keuangan, metode, mesin, pasar, waktu, menit dan informasi agar dapat memecahkan masalah- masalah yang dihadapi dan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidang pendidikan ,Jadi Manajemen pendidikan bentuk usaha sadar dalam membentuk suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mampu mengembangkanpotensi dirinya untuk memiliki banyak pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk menunjang kehidupannya.



Manajemen Kepelatihan
Manajemen Pendidikan
Manajemen
Yaitu proses pengisian kesenjangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap seseorang dengan tuntutan pekerjaannya atau kewajiban dalam menguasai suatu keahlian untuk tututan pekerjaan
Yaitu proses belajar untuk keperluan didalam bidang pendidikan dalam meningkatkan produktivitas kerja agar dapat memecahkan masalah-masalah yang dihapi nantinya,
Manajemen berfungsi sebagai elemen-elemen dasar dalam memanage suatu bidang kajian tertentu yaitu planning, organization, actuating dan controling




Refrence





Burhanudin, A. (2012). Opini Pendidikan. Retrieved from Opini Pendidikan: https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/

Dr, A. J. (2004). Manajemen Bimbingan Konseling Sekolah Dasar. Jakarta: Grasindo.

Griffin, R. W. (2002). Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Ida Nuraeni, M. E. (2012). Manajemen Pelatiihan. Retrieved from ManaJemen Pelatihan: http://repository.ut.ac.id/4457/1/LUHT4328-M1.pdf

Priadi Surya, M. (2014). Manajemen Pelatihan . Retrieved from Staff UNY: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Priadi%20Surya,%20S.Pd.,%20M.Pd./MANAJEMEN%20DIKLAT.pdf



Published: By: mchmryzal - 08.44

Sabtu, 27 September 2014

TERORISME



Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil
stilah teroris oleh para ahli kontraterorisme dikatakan merujuk kepada para pelaku yang tidak tergabung dalam angkatan bersenjata yang dikenal atau tidak menuruti peraturan angkatan bersenjata tersebut. Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang dilakukan tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi, dan oleh karena itu para pelakunya ("teroris") layak mendapatkan pembalasan yang kejam.
Akibat makna-makna negatif yang dikandung oleh perkataan "teroris" dan "terorisme", para teroris umumnya menyebut diri mereka sebagaiseparatis pejuang pembebasan, pasukan perang salib, militan, mujahidin, dan lain-lain. Tetapi dalam pembenaran dimata terrorism : "Makna sebenarnya dari jihad mutahidin adalah jauh dari tindakan terorisme yang menyerang penduduk sipil padahal tidak terlibat dalam perang". Padahal Terorisme sendiri sering tampak dengan mengatasnamakan agama.
Selain oleh pelaku individual, terorisme bisa dilakukan oleh negara atau dikenal dengan terorisme negara (state terorism). Misalnya seperti dikemukakan oleh noam scky yang menyebut amerika serikat ke dalam kategori itu. Persoalan standar ganda selalu mewarnai berbagai penyebutan yang awalnya bermula dari Barat. Seperti ketika Amerika Serikat banyak menyebut teroris terhadap berbagai kelompok di dunia, di sisi lain liputan media menunjukkan fakta bahwa Amerika Serikat melakukan tindakan terorisme yang mengerikan hingga melanggar konveksiyang telah disepakati.
Published: By: mchmryzal - 06.53

Kekerasan Atas nama Agama


              

kita di kejutkan dengan serangkaian peristiwa kekerasan atas nama agama. beberapa waktu lalu.gereja jemaat hkpb di kabupaten
 bekasi di robohkan oleh sekumpulan satpol pp, penghancuran ini sngat tidak logis, di karnakan gereza ini tidak punya surat izin
 membangun bangunan (IMB) banyak orang bertanya-tanya? bukan kan masjid dan rumah ibadah lain nya masih banyak yang tidak
mempunyai surat izin membangun bangunan (IMB). kenapa kita bisa beribadah, sementara oranglain tidak. bukankah itu hak setiap
warganegara?

Masih banyak kasus kekerasan atas nama agama lainnya,

 Menurut data Wahid Institute, sepanjang tahun 2012 telah terjadi 274 kasus kekerasan atas nama agama. Hal ini meningkat 1 %
 dari tahun 2011 yang berjumlah 267 kasus.  Hal ini membuktikan bahwa, sebagian besar masyarakat ternyata masih ‘gagap’ dalam
menyikapi masalah perbedaan. Penulis melihat ada dua faktor yang menyebabkan kenapa hal ini terus terjadi
Published: By: mchmryzal - 06.26

Jumat, 26 September 2014

ANTI RADIKALISME



Langsung aja ya,saya akan mencoba untuk menerangkan tentang radikalisme. Radikalisme yaitu radikal dimana merupakan suatu perubahan secara cepat dengan menggunakan  kekerasan. Di Indonesia, radikal sudah diterapkan dari dulu oleh tokoh nasional yaitu Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo yang berambisi mendirikan negara NII (Negara Islam Indonesia).

Paham NII menganggap pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia tidak sesuai dengan ajaran syariat islam. NII mendoktrin kan bahwa NII adalah Madinah dan NKRI adalah Mekah. Dimana harus mengikuti sunah Nabi bahwa Mekah harus di taklukan. Mekah yang dimaksud NII disini adalah Indonesia.

Cara perekrutan masuk ke NII :
1. PDKT
2. Penanaman nilai jihad
3. Pembaiatan melalui Pengajian-pengajian

Biasanya NII merekrut anggota nya di umur 17 tahun  atau pelajar SMA untuk masuk NII,
Setelah melakukan pembaitan anggota NII wajib melakukan hal-hal berikut :
- Infaq
- Merampok
- dan tindak kriminal sebagai bahan ujian 

Ciri-ciri korban paham NII adalah :
* Tertutup
* Menyendiri
* Takfiri(mudah mengkafirkan seseorang)
* Memaksakaan dalil
* Membenci guru agama
* Antusias dalam jihad
* Membenci pemerintah dan orangtua di anggap kafir
* Kabur dari rumah
* Ngantuk dalam belajar
* Tidak minat lagi dalam pendidikan 

Ketika melihat ciri-ciri tersebut
- Laporkan kepada orangtua, oknum atau guru agama dan guru BK
Untuk mencegah hal berikut anda harus kuatkan iman kita sendiri, berbakti pada orang tua dan guru,jangan mudah terpengaruh,dan laporkan pada seseorang bila mengalami hal sekecil apapun,karena banyak korban NII menjadi terhasud untuk gabung karena tidak terbuka sebelumnya 







Published: By: mchmryzal - 17.53

 

About